Senin, 10 April 2017

Untuk Suamiku Ingatlah Waktu Akan Terus Berputar Meninggalkanmu, Bekerjalah Secukupnya Alasannya Ialah Gajimu Tak Dapat Membeli Waktu Untuk Keluargamu Yang Telah Kau Korbankan!

Kamu boleh saja bekerja tak kenal batas, namun dikala orang-orang tersayang telah pergi, tak ada yang akan rasakan selain penyesalan!

 Kamu boleh saja bekerja tak kenal batas Untuk Suamiku Ingatlah Waktu Akan Terus Berputar Meninggalkanmu, Bekerjalah Secukupnya Sebab Gajimu Tak Bisa Membeli Waktu Untuk Keluargamu Yang Telah Kamu Korbankan!


Jika kau coba pikirkan kembali apa tujuanmu pekerjaan, tentu kebahagiaanmu dan keluarga ada dalam daftar tersebut. Namun bagaimana kalau ternyata hal yang kau dapatkan malah berbanding terbalik. Di indonesia sendiri ada pasal 77 – 85 Undang-Undang No.13 tahun 2003 wacana Ketenagakerjaan yang telah mengatur jam kerja. Dimana kalau kau yang bekerja dalam 5 hari dalam seminggu hanya butuh bekerja selama 8 jam untuk setiap harinya. Setelahnya kau bisa pulang dan bertemu dengan keluarga dirumah.

Namun sebagian besar pekerja masih ada yang bekerja lebih dari 8 jam sehari. Dengan alasan yang juga bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Memang benar ini ialah hak dari masing-masing orang namun hal ini menjadi hal yang harus kita pertanyakan pada diri sendiri. Seperti yang dikutip dari gobagi.com, Apakah manfaat dari bekerja sepanjang waktu yang kita lakukan ialah benar?

Kamu memang bekerja keras demi kenyamanan hidupmu dan keluarga, namun seiring dengan itu kau juga makin jauh dengan mereka yang kau sayangi

Tidak perlu diragukan lagi, kebiasaanmu yang bekerja saban hari hingga larut malam tentu menambah gemuk pundi-pundimu. Hal ini terperinci memberikanmu kesenangan tersendiri atas pencapaian tersebut. Kamu memang bisa mengerahkan semua fokus pikiran dan waktu yang kau punya untuk bekerja sepenuh hati, namun kau lupa bahwa selain bekerja ada hal lain yang seharusnya kau lakukan.

Bekerja yang tadinya kau anggap sebagai bentuk sayang kepada orangtua dan keluarga, justru malah menjadikanmu kian jauh jauh dari mereka. Bersamaan dengan hal tersebut kelak kau akan menyadari bahwa ternyata telah banyak waktu yang terlewatkan, tanpa hal-hal yang sejatinya bisa lebih bernilai dari sekedar lembur kerja.

Rutinitas pekerjaan yang tak kenal libur menjadikan hubunganmu dengan keluarga tak lagi seintim dulu

Membagi waktu untuk bekerja dan keluarga memang bukan kasus mudah, kemudian bagaimana kalau ternyata malah didominasi oleh salah satunya. Ini tentu akan menjadi pilihan yang sulit, agar bagaimanapun keluarga tetap jadi yang nomor satu. Tapi apa jadinya kalau ternyata pekerjaan malah jadi terbengkalai.

Pemahamanmu akan dua hal ini akan menjadi salah kalau ternyata kau malah lebih mementingkan bahan diatas segala hal. Sehingga seiring dengan waktu yang berjalan hal ini, akan menjadi jurang pemisah yang menjauhkanmu dari keluarga. Sebab bukan hanya meteri yang mereka butuhkan, kasih sayang darimu juga menjadi hal yang tak bisa diabaikan Tanpa hal ini, hidup akan sulit untuk menjadi bahagia.

Dan atas nama pekerjaan pula kekerabatan cintamu dengan pasangan jadi kian hambar

Sama halnya dengan kekerabatan pada keluarga, hal tersebut juga bisa berimbas pada kekerabatan percintaanmu. Menghabiskan separuh waktu untuk bekerja kadang menciptakan kau hanya berkutat akan dirimu sendiri saja. Meski hubunganmu dengan pasangan didasari oleh rasa saling menyayangi yang kuat, semua bisa saja perlahan hilang dan terasa semakin biasa kalau kau masih menjadikan pekerjaan diatas segalanya. Bahkan kau bisa saja kehilangan pasanganmu.

idak ada orang yang terus sanggup bertahan bila terus menerus diabaikan. Dia yang kau cintai bisa saja pergi alasannya kecewa pada sikapmu yang lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya. Hingga pada alhasil kau gres akan menyadari bahwa hidup sendiri bukanlah sesuatu yang indah. Meski kau sudah mempunyai pekerjaan yang cantik dengan penghasilan mapan sekalipun. Semuanya hanya akan sia-sia kalau nyatanya kau tidak mempunyai seseorang yang kau cintai dan juga mencintaimu dengan sepenuh hati.

Gelimang bahan membuatmu hilang kendali. Tujuan hidup pun semakin tak jelas

Coba ingat kembali hal lain yang tadinya jadi tujuan hidupmu, terperinci bekerja bukan satu-satunya. Idealnya kau juga harus mempunyai kehidupan lain diluar pekerjaan, mengembangkan kemampuan diri, membuatkan dengan sesama hingga menekuni hobi. Bekerja memang jadi tanggung jawab yang harus kau jalankan sebaik mungkin.

Namun bukan berarti merusak hal lain yang juga tadinya ingin kau lakukan. Tempatkan waktu bekerja sesuai dengan ketentuan yang memang sewajarnya. Bukan menurut kebutuhan dari perusahaan, alasannya tidak akan ada habisnya. Meski kau sudah bekerja melebihi batas jam kerja sekalipun. Jangan hingga kegilaanmu untuk bekerja menciptakan kau hilang kendali atas diri sendiri dan melupakan mimpi-mimpi lain yang menjadi tujuan hidupmu.

Perkara pekerjaan yang tak mengenal batas membuatmu mulai terbiasa mengabaikan kesehatanmu sendiri

Terus terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang tak kenal waktu bisa merusak contoh makan, jam tidur hingga kau pun tidak pernah lagi berolahraga. Hal ini akan berefek jelek untuk dirimu sendiri dikala badan sudah merasa cukup lelah untuk menahan semuanya. Jatuh sakit mungkin ialah resiko yang mau tidak mau akan kau rasakan.

Meski apa yang kau dapatkan bisa menggantikan semua biaya yang harus kau keluarkan, hal ini tetap tak akan menjadi sebanding kalau kau tak bisa megatur semuanya dengan baik. Membuat administrasi waktu untuk bekerja dan beristirahat dengan seimbang akan jauh lebih baik. Daripada harus mencicipi sakit yang gotong royong bisa kau hindari. Hanya saja selama ini kau tidak menaruh perhatian pada hal tersebut.

Kamu boleh saja bekerja tak kenal batas, namun dikala orang-orang tersayang telah pergi, tak ada yang akan rasakan selain penyesalan!

Pro dan kontra dalam hal mengutamakan pekerjaan atau keluarga memang menjadi hakmu sepenuhnya. Bagaimana kau menentukan satu hal dari kedua pilihan tersebut dan bisa mendapatkan semua resiko yang akan timbul. Akan tetapi pilihan yang salah akan menciptakan kau menyesal sepanjang hayat. Sebagian besar orang yang kita kasihi perlahan pergi dikarenakan rasa kecewanya terhadapmu. Pekerjaan menciptakan kau lupa akan pentingnya mereka dalam hidupmu.

Bekerja dengan ulet yang seharusnya menawarkan kau banyak manfaat. Namun menjadi kurang bijak bila kau jadi mengabaikan orang-orang yang tersayang. Akan lebih baik bila kau bisa menjalankan keduanya dengan seimbang, tanpa mengorbankan salah satu kepentingan. Cobalah untuk menanyakan hal-hal ini pada dirimu sendiri. Jika ternyata ini ialah benar cobalah untuk memperbaikinya, daripada harus menyesal di kemudian hari. Jangan hingga hanya alasannya persepsi yang salah dalam menyikapi kedua hal tersebut, kau jadi didera penyesalan seumur hidup.

Artikel Terkait

Untuk Suamiku Ingatlah Waktu Akan Terus Berputar Meninggalkanmu, Bekerjalah Secukupnya Alasannya Ialah Gajimu Tak Dapat Membeli Waktu Untuk Keluargamu Yang Telah Kau Korbankan!
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email